Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, mystery shopper adalah profesi yang menantang. Sebagai sebuah profesi, mystery shopper memiliki kualifikasi khusus sehingga tidak sembarangan orang bisa melakukannya dengan baik. Pekerjaan ini tidaklah cocok untuk mereka yang sekadar hobi berbelanja.

Shopper yang baik adalah shopper yang patuh. Artinya, shopper tersebut memahami dengan baik aturan/arahan, skenario, serta jadwal kerja yang diberikan klien kepadanya dan menjalankan hal tersebut saat bertugas. Semakin shopper mengikuti aturan main klien, maka ia akan semakin mampu membuat laporan profesional yang signifikan.

Lebih jauh, apabila Anda tertarik untuk menjadi seorang mystery shopper, ketahuilah aturan utama berikut.

  1. Melakukan Kunjungan
    1. Agar dapat mengamati standar kinerja pelayanan pelanggan yang sesungguhnya, shopper dianjurkan untuk melakukan kunjungan pada waktu ramai (rush hour). Perilaku alami pegawai akan terlihat jelas ketika mereka menghadapi situasi ramai.
    2. Penampilan dan perilaku seorang shopper haruslah wajar dan tampak alami seperti pembeli pada umumnya. Pastikan Anda tidak mencolok dibandingkan orang sekitar. Perhatikan keseluruhan, mulai dari cara berpakaian, cara berkomunikasi, hingga gestur Anda. Hindari bertanya terlalu detail kepada pegawai, kecuali atas permintaan klien.
    3. Jangan terbawa emosi apabila menghadapi kejadian yang tidak diinginkan. Bagaimana pun suasana hati Anda saat itu, jangan sampai mengganggu pekerjaan.
    4. Ambil setruk belanja yang menunjukkan detail item dan harga item yang Anda beli, bukan bukti pembayaran saja. Simpan setruk belanja ini dengan baik.
  2. Mencatat Laporan
    1. Segera tuliskan laporan selagi pengalaman masih segar dalam ingatan. Semakin Anda menunda, maka detail pengamatan akan semakin kabur. Meski begitu, bukan berarti Anda harus langsung mencatat laporan saat itu juga di tempat yang terlihat oleh pegawai ketika kunjungan berlangsung. Jika ingin segera mencatat, sebaiknya menyingkir dulu ke tempat yang lebih privat. Misalnya di kamar mandi atau kamar pas.
    2. Sampaikan catatan sedetail mungkin. Deskripsikan pengalaman dengan jelas untuk menjelaskan perilaku. Misalnya: catatlah “pegawai A menyapa dengan senyum saat saya memasuki toko, menjabat tangan saya dan langsung menanyakan apa yang saya butuhkan”, bukan sekadar “pegawai A sangat ramah”. Hindari memberikan opini dalam laporan untuk menjaga objektivitas.
    3. Lampirkan dokumentasi lengkap sebagai bukti kunjungan Anda. Utamanya adalah foto toko, setruk belanja, dan brosur/kartu nama/pamflet. Sebutkan juga siapa nama pegawai yang berinteraksi dengan Anda dan apa yang mereka tawarkan untuk Anda.
    4. Periksa laporan dengan teliti. Gunakan aplikasi pemeriksa ejaan untuk memastikan tidak ada salah ketik. Dalam menulis laporan, selalu mengacu pada EYD. Selain itu, hindari pemakaian capslock karena kesannya tidak sopan (kecuali klien yang meminta).

Untuk menjadi seorang mystery shopper yang ahli, jadikan aturan utama ini sebagai pegangan Anda saat menjalankan tugas. Lakukan tugas Anda dengan baik dan selamat belanja!